13/08/10

The Way to Bangka-Problem in Palembang


Tanggal 27 Juni yang cerah. Koperku yang super besar sudah ada di ruang keluarga.
Keluargaku sudah siap sejak pagi untuk mengantarku ke pelabuhan Boom Baru.

Ah,ini untuk pertama kalinya aku pergi ke luar kota karena prestasi yang kuraih dan ini adalah perjalanan pertamaku melihat pantai Bangka.
Bangka...yang terkenal karena pantai dan keramahan orang-orangnya membuatku tidak sabar untuk segera sampai dan berkenalan dengan anak-anak seluruh Indonesia.

Perjalananku dimulai pukul 9.30, aku datang ke sekolah dulu untuk menjemput mam Wid dan Naafi yang menunggu di sana.
Sebelumnya,aku telah berfoto dengan seluruh keluargaku..Ya,semacam salam perpisahanlah..


Di sekolah,koper naafi dan mam Wid, diangkat ke mobil.
Dan malunya,karena koperku adalah koper paling besar di antara yang lain..
hhhee..anehnya,,:)
Setelah semua selesai dimasukkan,kami berfoto di depan gerbang sekolah kami tercinta..
Alhamdulillah,akhirnya bisa juga pergi ke Bangka...:)

Waktu menunjukan pukul 10.00.Kami berbincang-bincang mengenai Bangka dan kebudayaannya. Kebetulan Mam Wid adalah orang asli Bangka.
Setelah berbincang-bincang sedikit, tepat di depan PTC,
PROBLEM DIMULAI..
Ternyata tiket kapal kami tertinggal di rumah Mam Wid..
Jadinya,kami harus kembali ke rumah Mam Wid..
Perjalanan balik ini,membuat kami tegang,bagaimana jika kami ditinggal oleh kapal?

Sesampainya di rumah Mam Wid,Mam Wid langsung turun dan dengan sedikit berlari menuju rumah untuk mengambil tiket-tiket tersebut.
Alhamdulillah,tiket itu dapat ditemukan...:)














Mobil bergerak secepat mungkin,mengejar waktu menuju ke pelabuhan.
Sampai di pelabuhan,kami sedikit berlari menuju dermaga.
Ternyata,keluargaku sudah menunggu..
Aku memberikan pelukan perpisahan masing-masing pada mereka..
Untungnya, kapal sepi saat itu, tak ada desak-desakan..
Akhirnya,kapal pun mulai bergerak menuju Pulau Bangka..
Pulau Bangka..
Pulau Impianku..
Pantai Impianku..


to be continued...